Bagi sebagian orang, mungkin menyelesaikan pendidikan S1 terasa mudah. Tapi tidak untukku. Perjalananku cukup berliku, apalagi karena aku memilih jalan yang berbeda: dari D3 Teknik Mesin, lalu memutuskan untuk mengulang dari awal dengan mengambil S1 Manajemen.
Tantangannya tidak berhenti di situ. Aku juga harus membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan nine-to-five, ditambah lagi kesibukanku sebagai konten kreator di beberapa platform digital. Jujur saja, gaji dari kerja kantoran tidak selalu cukup untuk menopang kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah. Karena itu, aku terus berusaha mencari peluang penghasilan dari dunia digital.
Sempat cuti satu semester, aku kembali dengan tekad penuh untuk segera menyelesaikan kekurangan SKS. Meskipun nilai-nilaiku di semester sebelumnya belum sepenuhnya memuaskan, kali ini aku nekat mengambil 24 SKS sekaligus. Bukan karena sok hebat, tapi karena aku tahu ritme belajar di UT itu fleksibel. Selama hadir di tutorial online, mengerjakan semua tugas, dan belajar sebisaku untuk UAS, hasilnya tetap bisa memuaskan.
Daripada terlalu ambisius di awal lalu hanya fokus ke beberapa mata kuliah, aku memilih untuk membagi fokus secara merata. Tidak perlu perfeksionis, yang penting konsisten.
Agustus ini targetku adalah menyelesaikan semua bahan bacaan dan buku materi kuliah. Setelah itu, selama dua bulan ke depan aku akan fokus mengikuti tutorial online dan menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya dikumpulkan tiap 3 sesi. Desember nanti waktunya fokus penuh untuk UAS, dengan mengulang catatan dan belajar secara maksimal.
Apakah ini menantang? Tentu. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Tidak ada yang mustahil kalau dilakukan dengan niat dan usaha.
Sebagai mahasiswa non-SIPAS, mengambil 24 SKS setiap semester adalah keharusan jika ingin lulus tepat waktu. Kalau ingin lulus lebih santai dengan biaya lebih ringan, sebaiknya memang ambil jalur SIPAS. Tapi aku memilih jalan ini, dan aku tahu konsekuensinya.
24 SKS dikali 6 semester atau 3 tahun itu target realistisku. Di usia yang sekarang menginjak 26 menuju 27 tahun, aku ingin bisa lulus sebelum menyentuh usia 30. Semoga jalanku dimudahkan. Doakan ya, semangat!
1 comment:
Semangat, Mas Deski.. Yassarallah.. Bismillah Allah mudahkan semuanya. Aamiin
Post a Comment