Showing posts with label Office. Show all posts
Showing posts with label Office. Show all posts

RUMAH ZIS UGM Gelar Pengarahan Mahasiswa Penerima Beasiswa dan Relawan Angkatan 35

 


Sabtu (30/8), Rumah Zakat, Infaq, dan Shadaqah Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan pengarahan bagi mahasiswa penerima Program Beasiswa Tunjangan Hidup (PTH), beasiswa akhir studi, serta relawan angkatan ke-35. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Utama Masjid Kampus UGM dengan penuh antusiasme dari para peserta.

Pengarahan rutin yang dilaksanakan setiap awal semester ini bertujuan untuk memberikan motivasi, wawasan, sekaligus arahan teknis mengenai kegiatan berbagi kebaikan melalui zakat. Sejumlah mahasiswa juga aktif mengajukan pertanyaan seputar penyaluran zakat dan pengelolaan dana zakat yang dijalankan oleh Rumah ZIS UGM.

Pembukaan Acara oleh MC Happy Natasya Salsabila

Direktur Operasional Rumah ZIS UGM, Taufikur Rahman, S.E., M.B.A., Ak., CA, selaku narasumber, menegaskan pentingnya mahasiswa UGM mengambil peran dalam kegiatan berbagi kebaikan melalui zakat. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga cara untuk menumbuhkan sikap hidup positif. “Mahasiswa perlu memiliki sikap pantang menyerah, banyak bersyukur, bersemangat, dan kaya dalam arti mudah berbagi dengan sesama,” ungkapnya.

Selain itu, mahasiswa diajak untuk peduli kepada mustahik binaan Rumah ZIS UGM, seperti dhuafa tunanetra dan tunadaksa. Kepedulian tidak hanya melalui penyaluran zakat, tetapi juga lewat interaksi, bercengkerama, dan mengingatkan mustahik agar senantiasa menjaga akidah, termasuk salat lima waktu.

Tilawatil Qur’an oleh Nino Aulia Nahara

Dalam arahannya, Pak Taufikur juga mengingatkan agar mahasiswa tidak putus asa menghadapi masalah pribadi maupun akademik. Rumah ZIS UGM siap mendampingi mahasiswa, termasuk yang tengah terjerat pinjaman online (pinjol), mengalami disorientasi mental, atau menghadapi tekanan lain. Sebagai bentuk dukungan, Rumah ZIS UGM menyediakan beasiswa PTH untuk mahasiswa semester 1 hingga semester 8 dan beasiswa akhir studi untuk mahasiswa semester 9 hingga 14. Program ini bertujuan membantu mahasiswa menyelesaikan pendidikan tepat waktu serta mengurangi risiko drop out.

Mahasiswa juga diarahkan untuk belajar mengelola keuangan sejak dini, salah satunya dengan menabung, agar kelak bisa menjadi muzaki. Tidak hanya itu, mereka diajak aktif mengikuti kegiatan di Masjid Kampus UGM maupun Masjid Mardliyyah Islamic Center, seperti kajian, buka puasa Senin-Kamis, Jum’at Berkah, hingga kegiatan relawan dan part-time staf.

Pengarahan Teknis oleh Staf Elly Kartika S

Rumah ZIS UGM menegaskan bahwa mahasiswa tidak dibatasi untuk memperoleh beasiswa lain dari institusi eksternal. Sejak awal berdiri, beasiswa Rumah ZIS UGM bersifat sebagai dana pendukung, terutama bagi mahasiswa penerima Bidikmisi atau kini dikenal dengan KIPK. Mahasiswa juga diajak untuk mengasah keterampilan, termasuk belajar bahasa Inggris, demi membuka peluang lebih luas, bahkan hingga meraih beasiswa luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Pak Taufikur menyinggung perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak tergantung secara berlebihan dan tetap berpikir kritis dalam penggunaannya. “Gunakan AI secara bijak, jangan sampai menyalahgunakannya,” pesannya.

Sebagai penutup, mahasiswa ditunjukkan peta mustahik Rumah ZIS UGM melalui website resmi. Peta tersebut menampilkan titik penyaluran zakat, mulai dari dhuafa tunanetra dan tunadaksa, pelajar SLB Yapenas, hingga mitra warung sembako. Mahasiswa penerima beasiswa juga diajak mengajak teman jurusan, organisasi daerah, maupun kelompoknya untuk ikut dalam kegiatan penyaluran zakat. Dengan begitu, mereka diharapkan lebih terbuka pikirannya, lebih semangat, dan lebih siap menghadapi tantangan ke depan.

Foto & penulis: Deski Jayantoro

spacer

Pembukaan dan Perpanjangan Beasiswa dan Relawan Angkatan 35

rumahzis.ugm.ac.id | 


Beasiswa RUMAH ZIS UGM merupakan beasiswa bantuan kuliah yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i aktif D4 dan S1 Universitas Gadjah Mada dengan latar belakang ekonomi kurang mampu. Sejak dibuka pertama kali pada tahun 2008 hingga tahun 2025 sudah lebih dari 3000 mahasiswa menjadi penerima beasiswa ini. Masa penerima beasiswa berlangsung selama 1 semester dan dapat diperpenjang di semester berikutnya. 💯

Relawan merupakan kegiatan sukarela untuk menyalurkan zakat yang dibuka untuk mahasiswa dari seluruh kampus di D.I. Yogyakarta. Kegiatan penyaluran zakat dilakukan setiap awal bulan kepada kurang lebih 400 Mustahik di D.I. Yogyakarta. Mahasiswa/i penerima beasiswa dan mahasiswa/i relawan diharapkan setelah lulus dan sukses bekerja, masih memiliki kepedulian terhadap kaum dhuafa kurang mampu dengan menunaikan zakat, infaq, maupun sedekah lainnya. ✨
Yuk daftar beasiswa PTH dan relawan angkatan ke-35! Pastikan kamu membaca kualifikasi serta persyaratan dengan teliti yaa! ☺️👌

Pendaftaran melalui Menu lalu klik Beasiswa PTH atau dapat melalui link: s.id/PTHRELAWAN35.




spacer

Pembukaan Beasiswa Zakat untuk bantuan Penyelesaian Studi S1 dan D4

rumahzis.ugm.ac.id | 

RUMAH ZIS UGM membuka program beasiswa zakat bagi mahasiswa semester akhir yang mengalami kendala finansial. Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa aktif jenjang S1 dan D4 yang sedang menempuh semester akhir (minimal semester 9) dan berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini hadir untuk membantu mahasiswa menyelesaikan kuliah tanpa terhambat biaya, khususnya setelah bantuan seperti KIP Kuliah telah berakhir.

Kualifikasi:
1. Mahasiswa aktif jenjang S1 dan D4
2. Pendaftar berasal dari keluarga kurang mampu
3. Sedang menempuh semester akhir (minimal semester 9)
4. KIP-Kuliah telah berakhir
5. Tidak sedang menerima beasiswa lain
6. Tidak ada syarat IPK
7. Memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan studi
8. Aktif dalam lembaga kerohanian Islam
9. berada di Yogyakarta selama menjadi penerima beasiswa
10. Bersedia aktif mengikuti kegiatan di RUMAH ZIS UGM

Berkas Persyaratan:
1. SKTM dari daerah asal
2. Scan KTM, KTP, dan KK
3. Surat keterangan mahasiswa aktif dari fakultas
4. Transkrip nilai terbaru
5. Kartu hasil studi (KHS)
6. Pas foto berwarna 3x4
7. Daftar riwayat hidup
8. Motivation letter

Alur:
- Pendaftaran: 14 Juli - 15 Agustus 2025
- Seleksi berkas: 16 - 17 Agustus 2025
- Wawancara: 18 - 31 Agustus 2025
- Pengumuman: 1 September 2025

Link Pendaftaran: s.id/BeasiswaAkhirStudi atau dapat melalui bagian MenuBeasiswa Akhir Studi

Narahubung: Whatsapp Center 085643219696





spacer

Kebersamaan dan Kepedulian di Bulan Muharram: RUMAH ZIS UGM Gelar Pengajian Bersama Mustahik Tunanetra dan Tunadaksa di Masjid Kampus

rumahzis.ugm.ac.id | 

Yogyakarta — Dalam semangat mengawali Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, RUMAH ZIS UGM kembali menggelar kegiatan bertajuk "Pengajian Mustahik" yang menghadirkan para anggota paguyuban tunanetra dan tunadaksa dari wilayah Condongcatur dan Kota Yogyakarta. Acara yang berlangsung pada Rabu (3/7) ini diadakan di Masjid Kampus UGM dan diikuti oleh total 29 mustahik.

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Direktur RUMAH ZIS UGM, Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.B.A., Ak., CA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para mustahik yang telah menyempatkan diri hadir dan berkumpul di masjid kampus, mempererat silaturahmi antar sesama. Ia juga menginformasikan bahwa RUMAH ZIS UGM membuka peluang bantuan beasiswa pendidikan bagi anak-anak mustahik yang sedang menempuh jenjang SD, SMP, maupun SMA.

“Silakan diajukan apabila ada anak mustahik yang membutuhkan dukungan pendidikan. Kami akan bantu semampu kami,” ujarnya penuh empati.

Sesi pengajian kali ini turut diisi oleh Haris Arfakhsyadz Azka Maula, mahasiswa Sastra Arab UGM sekaligus da’i muda yang telah menorehkan berbagai prestasi dalam bidang dakwah dan pidato. Mengangkat tema "Keutamaan Bulan Muharram", Haris mengulas tentang fadhilah bulan haram, kisah Nabi Yunus AS, hingga peristiwa penting yang dialami Nabi Ibrahim AS. Materi disampaikan dengan gaya yang komunikatif dan menggugah, sehingga para mustahik terlihat antusias mengikuti hingga akhir.

Tidak hanya pengajian, kegiatan juga dirangkai dengan penyaluran rutin santunan bulan Juli 2025 berupa uang santunan dan bantuan token listrik bagi para mustahik yang hadir. Momen kebersamaan ini ditutup dengan sesi foto bersama antara mustahik, para amil muda, dan relawan RUMAH ZIS UGM sebagai bentuk dokumentasi dan kenangan kebersamaan.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen RUMAH ZIS UGM dalam memberdayakan dan mendampingi mustahik, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga spiritual dan sosial.

Penulis: Deski Jayantoro
Foto: Rokhmatul Umaroh

spacer

Masjid Kampus UGM Laksanakan Ibadah Kurban, Salurkan hingga ke Pelosok DIY

rumahzis.ugm.ac.id | 


Sabtu (7/6) – Dalam suasana penuh khidmat, Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi pusat pelaksanaan ibadah kurban dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 H.

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara RUMAH ZIS UGM, Masjid Kampus UGM, Jamaah Salahuddin UGM, dan Juru Sembelih Halal (Juleha) Yogyakarta. Kolaborasi ini memastikan proses penyembelihan hewan kurban berlangsung sesuai syariat Islam, serta memberikan manfaat dan keberkahan bagi masyarakat.

Pada tahun ini, total hewan kurban yang diterima terdiri dari 11 ekor sapi, 19 kambing, dan 41 domba. Penyembelihan tidak hanya dilakukan di lingkungan kampus, tetapi juga menjangkau wilayah pelosok melalui program distribusi ke desa binaan Masjid Kampus UGM yang tersebar di wilayah Gunungkidul (Tepus dan Gedangsari) serta Kulon Progo (Kalibawang dan Samigaluh). Di wilayah-wilayah tersebut dialokasikan 1 sapi, 14 kambing, dan 17 domba.

Puncak penyembelihan dilaksanakan pada Sabtu, 7 Juni 2025, di halaman Masjid Kampus UGM. Sejumlah sohibul kurban turut hadir secara langsung, baik untuk menyaksikan maupun ikut serta dalam proses penyembelihan.

Salah satu sohibul kurban, Mas Dwi, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kurban di Masjid Kampus UGM. “Kurban di sini menurut saya sangat luar biasa. Prosesnya profesional, hewan-hewan sudah selesai disembelih sebelum salat Dhuhur. Tim jagalnya sangat ahli dan panitianya luar biasa dalam mendampingi kami, para sohibul, bahkan sejak jauh-jauh hari,” ujarnya. “Semoga ke depan lebih banyak orang mempercayakan Masjid Kampus UGM sebagai tempat berkurban.”

Koordinator Panitia Kurban, Farid Rosyidi, turut menyampaikan rasa terima kasih atas kelancaran pelaksanaan tahun ini. “Tahun ini kegiatan sangat ramai, dan jumlah relawan pun meningkat. Kami juga bekerja sama dengan Juleha Yogyakarta sebagai tim jagal, sehingga penyembelihan bisa selesai lebih awal,” jelasnya.

Pelaksanaan ibadah kurban di lingkungan UGM tidak hanya menjadi bagian dari ritual tahunan, namun juga menjadi ruang pembelajaran, ajang kolaborasi lintas elemen kampus, dan wujud nyata solidaritas sosial. Daging kurban yang terkumpul didistribusikan kepada mahasiswa, kaum dhuafa di sekitar Masjid Kampus, serta para mustahik binaan Rumah ZIS UGM di berbagai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Dr. Mohamad Yusuf, M.A., menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kurban tahun ini. “Kami mengapresiasi kepercayaan para sohibul kurban. Kami juga mencatat beberapa hal sebagai bahan evaluasi agar penyembelihan tahun depan bisa berjalan lebih baik dan lebih lancar,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ibadah kurban bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum memperkuat nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Penulis: Iswan Bahri
Foto: Isyaura Saidah

spacer

Peduli Anak Yatim Piatu: RUMAH ZIS UGM Salurkan Santunan melalui 22 Mitra Panti Asuhan di D.I. Yogyakarta

rumahzis.ugm.ac.id | 

RUMAH ZIS UGM kembali menyalurkan santunan untuk anak-anak yatim piatu sebagai bagian dari program sosial rutin yang menjangkau wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada penyaluran kali ini, sebanyak 22 mitra Panti Asuhan dan Pondok Pesantren menerima bantuan berupa:
- 880 kg beras, hasil kerja sama dengan mitra penggilingan beras
- Paket sembako berisi minyak goreng, gula pasir, teh, garam, dan mie instan yang diperoleh dari warung mitra sembako sekitar lokasi panti asuhan
Di bawah ini adalah daftar panti asuhan dan pondok pesantren mitra penyaluran santunan anak yatim piatu di Yogyakarta:
1. Panti Asuhan Al Idris, Gamping
2. Panti Asuhan Bina Siwi, Pajangan
3. Panti Asuhan Daarul Qolbi, Ngemplak
4. Panti Asuhan Daarut Taqwa, Minggir
5. Panti Asuhan Diponegoro, Maguwoharjo
6. Panti Asuhan Ghifari, Girikerto, Turi
7. Panti Asuhan La Tahzan, Banguntapan
8. Panti Asuhan Miftahunnajah, Banguntapan
9. Panti Asuhan Nurul Yasmin, Ngaglik
10. Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Ngampilan
11. Panti Asuhan Ulil Albab, Banguntapan
12. Panti Asuhan Al Hikmah, Sejalan
13. Panti Asuhan Al Hakim (Sinar Melati 2), Pakem
14. Panti Asuhan Al-Qudduss (Sinar Melati 7), Ngaglik
15. Panti Asuhan Daaru Aytam Baitussalam, Sewon
16. Panti Asuhan Putri Muhammadiyah, Pakem
17. Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, Sidomulyo
18. Tahfidzul Qur'an Sa'ad bin Abi Waqqash, Minggir
19. Yayasan Istana Yatim Kiwari, Minggir
20. Yayasan Sayap Ibu, Pringwulung
21. Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa Safinatun Najjah
22. Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS)
Program ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui kolaborasi dengan warung dan penggilingan beras setempat.
“Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, kami berharap santunan ini dapat meringankan beban dan menghadirkan senyum bagi adik-adik kita di panti,” ujar salah satu perwakilan relawan RUMAH ZIS UGM.
Terima kasih kami ucapkan kepada para muzaki, munfiq, dan seluruh donatur yang telah membersamai kebaikan ini. Semoga keberkahan dan pahala senantiasa mengalir untuk semua pihak yang terlibat.
spacer

Penyaluran Wakaf Al-Qur'an untuk Santri di Pondok Pesantren Sa'ad bin Abi Waqqash

rumahzis.ugm.ac.id | 


Sleman, DIY – Sebagai bagian dari program wakaf produktif, sebanyak 25 paket Al-Qur’an telah disalurkan kepada para santri dan santriwati di Pondok Pesantren Sa’ad bin Abi Waqqash, yang beralamat di Minggir Sendangagung, Minggir, Sendangagung, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyaluran ini bertujuan untuk mendukung pembinaan ilmu dan akhlak para santri. Al-Qur’an wakaf ini diharapkan menjadi amal jariyah yang tak terputus bagi para pewakaf. “Semoga setiap lembar Al-Qur’an yang dibaca dan dihayati oleh para santri menjadi cahaya di dunia dan penolong di akhirat kelak,” ungkap salah satu relawan dalam kegiatan ini.
Program ini terlaksana dengan dukungan dari para pewakaf dan kontribusi relawan mahasiswa-mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu: Nabila Ainur Rohmah, Maryanti, Nafi' Mubarrok, Jihan Pertiwi, Umar Abdul Azis, dan Rendy Shafaat Alhabsy. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran program ini, baik dalam bentuk wakaf, tenaga, maupun doa.
Ayo teruskan kebaikan ini! Dengan ikut berpartisipasi dalam program wakaf Al-Qur’an, kita membuka jalan amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir, bahkan setelah kita tiada. Karena dari kebaikan yang kita tanam hari ini, doa dan pahala akan terus hidup bersama kita.
spacer

Laporan Penghimpunan dan Penyaluran Zakat Ramadhan 1446 Hijriah RUMAH ZIS UGM

rumahzis.ugm.ac.id | 

Bulan Ramadhan 1446 Hijriah telah berlalu. Syukur alhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada para Muzaki yang telah mempercayakan zakatnya melalui RUMAH ZIS UGM (UPZ UGM). Pada kesempatan ini, kami menyampaikan laporan penghimpunan dan penyaluran zakat Ramadhan 1446 H, yang menjadi kabar gembira bagi kita semua.

Penghimpunan Zakat Ramadhan 1446 H

Alhamdulillah, selama bulan Ramadhan 1446 H, RUMAH ZIS UGM berhasil menghimpun zakat dan fidyah sebesar Rp1.021.019.953,-. Jumlah ini mengalami kenaikan 32,12% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp772.872.285,-.

Rincian penghimpunan zakat adalah sebagai berikut:
- Zakat Maal: Rp934.937.633,-
- Zakat Fitri: Rp59.224.276,-

Untuk zakat fitri, terdapat dua bentuk penerimaan:
- Beras fisik: 354,2 kg, atau setara dengan Rp7.084.000,-
- Uang tunai: Rp52.140.276,-

Jika dibandingkan dengan Ramadhan tahun sebelumnya, penghimpunan zakat fitri mengalami kenaikan sebesar 21,51% dari Rp48.739.785,-. Sementara itu, penghimpunan zakat maal juga meningkat sebesar 34,73% dari tahun lalu yang sebesar Rp693.917.500,-.

Peningkatan penghimpunan zakat ini tentu menjadi kabar baik, karena semakin banyak mustahik (penerima manfaat) yang dapat dijangkau.

Penyaluran Zakat Ramadhan 1446 H

Pada bidang penyaluran, jumlah mustahik yang menerima manfaat juga mengalami peningkatan sebesar 6,86%, yaitu dari 2.158 orang pada tahun lalu menjadi 2.306 orang pada Ramadhan 1446 H.

Adapun rincian penyaluran zakat fitri adalah sebagai berikut:
- Beras fisik telah 100% tersalurkan kepada mustahik di sekitar Kampus UGM pada tanggal 30 Maret 2025 atau H-1 Lebaran.
- Zakat fitri berupa uang tunai disalurkan bersamaan dengan paket sembako rutin yang dibagikan setiap bulan.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Muzaki yang telah mempercayakan zakatnya melalui RUMAH ZIS UGM (UPZ UGM). Dukungan dan kepercayaan Anda semua menjadi energi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan penghimpunan dan penyaluran zakat.

Untuk transparansi, laporan keuangan bulanan dapat diakses melalui menu Tata Kelola pada laman resmi kami, khususnya pada bagian Laporan Keuangan. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan kita semua dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Penulis: Deski Jayantoro





spacer

Penyaluran Zakat untuk Muallaf Dhuafa di Minggir Sleman, Dukung Penguatan Iman dan Ekonomi

rumahzis.ugm.ac.id | 

SLEMAN – Sebanyak 30 muallaf dhuafa di Dusun Slarongan, Kalurahan Sendangmulyo, Kapanewon Minggir, Sleman, menerima penyaluran zakat pada Selasa (22/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin paguyuban Muallaf Dhuafa Minggir yang memadukan pembinaan spiritual dan bantuan ekonomi bagi para mualaf yang membutuhkan.

Penyaluran zakat dilakukan bersamaan dengan pengajian bulanan yang bertujuan memperkuat keimanan dan pemahaman dasar Islam, seperti ilmu tauhid dan fikih. Kajian kali ini menghadirkan Bapak Sarjiman, seorang muallaf yang aktif berdakwah dan berbagi inspirasi di berbagai komunitas muallaf. Ia mengajak para peserta untuk terus semangat dalam meniti jalan hijrah dan memperdalam ilmu agama.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari relawan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Asti Azhari, Meitha Eka Nurhasanah, Mochamad Rifki Ali Haidar, Kenzie Akmal Komara, Ahmad Shaleh Al Mazid, dan Siti Qotijah. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi positif antara lembaga zakat, komunitas lokal, dan generasi muda dalam membantu pemberdayaan muallaf dhuafa secara berkelanjutan.

Dengan adanya program penyaluran zakat untuk muallaf ini, diharapkan para penerima manfaat tidak hanya terbantu secara finansial, tetapi juga mendapatkan penguatan spiritual agar semakin mantap dalam memeluk agama Islam. Program ini menjadi bukti bahwa zakat bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang kepedulian dan pembinaan jangka panjang.

Foto: Tim Penyaluran Zakat Muallaf Minggir
Penulis & Editor: Deski Jayantoro

spacer

UPZ UGM Meraih Penghargaan sebagai Unit Pengumpul Zakat Perguruan Tinggi Terbaik

rumahzis.ugm.ac.id | 

Yogyakarta, 5 Maret 2025 – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Unit Pengumpul Zakat Perguruan Tinggi Terbaik dari BAZNAS DIY. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, dalam seremoni penghargaan lembaga pendukung zakat terbaik yang digelar di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusi UPZ UGM dalam pengelolaan zakat yang transparan, akuntabel, serta berdampak nyata bagi masyarakat. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY menegaskan bahwa zakat memiliki peran strategis dalam menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, lembaga zakat seperti UPZ UGM dinilai memiliki peranan penting dalam memastikan zakat dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Kami sangat menghargai usaha lembaga-lembaga ini yang telah bekerja keras dan berkomitmen dalam mendukung kegiatan zakat di DIY,” ujar beliau.

UPZ UGM menjadi satu dari beberapa lembaga yang menerima penghargaan, bersama instansi lainnya seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Kanwil Kementerian Agama DIY, dan RS Nur Hidayah. Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kinerja selama ini, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan zakat dan memperluas dampak bagi mustahik.

Dengan pencapaian ini, UPZ UGM berkomitmen untuk terus berinovasi dalam strategi penghimpunan dan pendayagunaan zakat, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna mewujudkan misi besar zakat sebagai salah satu pilar pengentasan kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selengkapnya tentang acara penyerahan penghargaan dapat dibaca melalui berita resmi BAZNAS DIY di tautan berikut.

Foto & Penulis: Deski Jayantoro

spacer

Kajian Samudra RDK UGM: Mengapa Filantropi Islam di Bulan Ramadan Begitu Penting?

Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. | 

Kajian Samudra (Safari Ilmu di Bulan Ramadan) seri ke-5 dengan judul “Sebuah Kajian tentang Filantropi Islam di Bulan Ramadan” diselenggarakan oleh RDK UGM bekerja sama dengan Takmir Masjid Kampus UGM. Kajian ini menghadirkan narasumber ahli, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D., seorang pakar filantropi Islam sekaligus dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Kajian ini mengupas makna mendalam filantropi Islam, khususnya dalam konteks bulan suci Ramadan, serta menyoroti konsep-konsep utamanya seperti zakat (kewajiban membayar amal), infaq (pengeluaran untuk kepentingan agama), dan sedekah (amal sukarela).

Narasumber menjelaskan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi Muslim yang mampu secara finansial, sementara infaq dapat bersifat wajib atau sunnah, dan sedekah mencakup segala bentuk kontribusi sukarela. Diskusi semakin kaya dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran yang memperkuat dimensi spiritual dari topik ini.

Kajian ini juga mengulas dimensi vertikal filantropi Islam, yang membedakannya dari filantropi umum karena tujuannya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada ajaran agama. Narasumber menegaskan bahwa tujuan utama filantropi Islam adalah mencari ridha Allah dan meraih keberkahan di akhirat. Selain itu, kajian ini menyoroti pentingnya pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dalam sejarah Islam, serta potensinya untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia.

Namun, kajian ini juga mengungkap berbagai tantangan dalam filantropi Islam, di antaranya rendahnya kesadaran masyarakat, praktik pengelolaan yang masih tradisional dan kurang inovatif, serta fragmentasi antarlembaga filantropi. Meski demikian, terdapat optimisme untuk membangun sektor filantropi Islam yang lebih efektif dan inovatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Zakat dan bentuk amal lainnya memiliki potensi transformatif dalam mengatasi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan umat. Untuk mewujudkan potensi maksimal filantropi Islam, diperlukan pengelolaan yang lebih profesional, inovatif, serta keterlibatan aktif dari komunitas. Dengan semakin berkembangnya inisiatif filantropi Islam dan integrasi kebijakan yang lebih baik, kegiatan amal dapat menjadi pendorong utama bagi kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Simak video kajian selengkapnya di sini: Safari Ilmu di Bulan Ramadan (SAMUDRA) 1446 H #5

spacer

Grand Opening Ramadan UGM 1446 H Menghadirkan Ustadz Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A.

Ustadz Dr. Adi Hidayat | 


Rabu, 19 Februari 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar acara istimewa dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP), acara ini menghadirkan Ustadz Adi Hidayat sebagai pembicara utama dalam kajian bertajuk Grand Opening Ramadan di Kampus. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Ibu Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, Ph.D, para wakil rektor, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan lainnya.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Rektor, yang tidak hanya memberikan pidato inspiratif tetapi juga menyelipkan pantun yang menghibur. Suasana yang semula khidmat pun menjadi lebih cair dengan semangat peserta yang semakin tinggi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadan yang hanya tinggal 10 hari lagi.

Tema besar yang diangkat dalam acara ini adalah Pembangunan Inklusif Berkelanjutan, yang berfokus pada pemberdayaan anak bangsa. Ibu Rektor menyampaikan bahwa pembangunan inklusif merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia secara simultan. Hal ini selaras dengan nilai-nilai Ramadan yang menitikberatkan pada kebersamaan, kepedulian, dan perbaikan diri.

Sebagai pembicara utama, Ustadz Adi Hidayat diperkenalkan kepada para peserta. Beliau lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 September 1984 dan dikenal memiliki latar belakang pendidikan yang kuat serta pengalaman luas dalam bidang dakwah.

Dalam tausiah yang disampaikan, Ustadz Adi Hidayat menyoroti pentingnya ibadah puasa sebagai bagian dari kewajiban umat Muslim. Beliau menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk karakter individu dan meningkatkan ketakwaan. Esensi dari puasa adalah bagaimana seseorang dapat mengontrol hawa nafsu serta meningkatkan kesadaran spiritual dan intelektual.

Ustadz menguraikan ayat-ayat Al-Quran yang membahas tentang puasa, khususnya Surah Al-Baqarah ayat 183 hingga 187. Ayat-ayat ini menjelaskan tujuan dari pelaksanaan puasa, yaitu untuk mencapai derajat takwa. Beliau juga menekankan bahwa puasa tidak hanya sebatas aspek fisik, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas spiritual dan moral.

Salah satu poin penting dalam tausiah Ustadz adalah tentang keseimbangan dalam kehidupan. Beliau mengingatkan bahwa setiap individu perlu menjaga harmoni antara fisik, akal, dan jiwa agar dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif. Selain itu, Ustaz juga menekankan pentingnya menjaga pola makan yang sehat agar tubuh tetap kuat dalam menjalani ibadah puasa.

Sebagai bentuk persiapan menjelang Ramadan, Ustadz memberikan beberapa tips praktis, seperti membiasakan diri dengan puasa sunnah di bulan Syakban. Latihan ini akan membantu tubuh beradaptasi dengan ritme puasa dan mempermudah pelaksanaannya di bulan Ramadan. Selain itu, beliau mengajak peserta untuk mulai membangun kebiasaan baik sejak dini agar ibadah selama Ramadan dapat dilaksanakan dengan optimal.

Selama bulan Ramadan, Ustadz Adi Hidayat mendorong peserta untuk aktif dalam berbagai kegiatan ibadah, seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan meningkatkan amal kebaikan. Beliau mengingatkan bahwa Ramadan adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Setelah penyampaian tausiah, sesi tanya jawab pun dibuka. Peserta dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait ibadah puasa, tantangan dalam menjalankan ibadah, serta pentingnya pendidikan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penuh ketelitian, Ustaz Adi Hidayat memberikan jawaban yang komprehensif dan memberikan perspektif yang mendalam kepada para peserta.

Acara ditutup dengan harapan agar semua peserta dapat mengamalkan ilmu yang telah didapatkan serta menjalani Ramadan dengan semangat dan istiqamah. Ustaz Adi Hidayat mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah SWT serta berusaha menjadi pribadi yang lebih baik selama bulan suci ini.

Dengan adanya acara ini, diharapkan semangat Ramadan semakin tumbuh di kalangan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika UGM. Ramadan bukan hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menjadi momen refleksi diri dan perbaikan menuju kehidupan yang lebih berkah. Semoga kita semua dapat menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan dan meraih ketakwaan yang hakiki.

spacer

Keutamaan Sedekah dan Pengelolaan Dana Masjid: Ringkasan Materi Kajian di Mardliyyah Islamic Center UGM

Ust. Achmad Fathurrohman Rustandi, Lc., M.A. | 
Kajian keislaman di Mardliyyah Islamic Center UGM dibuka dengan salam, shalawat, dan doa, menghadirkan pembahasan komprehensif tentang zakat dan sedekah berdasarkan kitab Ibanatul Ahkam, sebuah syarah dari Bulughul Maram. Materi ini tidak hanya memperkaya wawasan keislaman, tetapi juga memberikan panduan praktis dalam pengelolaan dana umat.

Keutamaan Sedekah dalam Islam

Sedekah merupakan salah satu amalan mulia yang dijanjikan keberkahan dan perlindungan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah akan menjadi pelindung di hari kiamat, saat tidak ada naungan selain naungan-Nya. Ikhlas menjadi kunci utama dalam bersedekah, memastikan bahwa amalan ini murni untuk Allah SWT. Menariknya, sedekah tetap bernilai meskipun diberikan kepada pendosa, selama tidak mendukung tindakan maksiat.

Tata Kelola Dana Masjid untuk Kemaslahatan Umat

Dana masjid yang diwakafkan merupakan aset milik Allah SWT, sehingga penggunaannya harus untuk kemaslahatan umat. Bantuan kepada kaum dhuafa, termasuk mantan narapidana, diperbolehkan dengan syarat adanya kepercayaan dan pertanggungjawaban dari pengelola. Takmir masjid memiliki amanah besar sebagai pengelola dana umat, bukan sebagai pemilik, sehingga transparansi sangat dibutuhkan.

Peran Masjid dalam Mendukung UMKM dan Kegiatan Ekonomi

Dalam mendukung perekonomian umat, masjid disarankan untuk membentuk wadah khusus seperti BMT (Baitul Maal wa Tamwil) atau koperasi syariah. Dengan struktur yang jelas, pemberi infak merasa lebih nyaman dan ikhlas, mengetahui bahwa dana mereka digunakan untuk tujuan yang bermanfaat.

Pentingnya Menjaga Keikhlasan Sedekah di Era Digital

Di era media sosial, menjaga keikhlasan dalam bersedekah menjadi tantangan tersendiri. Sedekah sunnah sebaiknya dilakukan secara diam-diam untuk menghindari riya, sementara zakat sebagai kewajiban syariat dianjurkan untuk diumumkan agar memotivasi umat.

Zakat dan Implikasi Harta Haram

Zakat sebagai ibadah wajib harus bersih dari harta haram. Sedekah dari harta haram, diibaratkan seperti mencuci baju dengan air kencing, tidak akan menyucikan harta tersebut. Oleh karena itu, menjaga kehalalan harta menjadi hal penting sebelum bersedekah.

Menilai Kehalalan Harta dan Sikap terhadap Harta Haram

Menerima harta dari sumber haram, seperti hasil judi atau korupsi, harus dihindari. Penting untuk menanyakan asal-usul harta, terutama jika pemberi memiliki riwayat buruk.

Tradisi Sedekah Bumi dalam Perspektif Islam

Tradisi sedekah bumi, seperti larung sesajen, dinilai berdasarkan niatnya. Jika diniatkan sebagai persembahan kepada selain Allah, termasuk syirik. Namun, jika hanya sebagai tradisi tanpa keyakinan tertentu, tidak langsung dikategorikan syirik.

Tantangan dan Solusi Pengelolaan Zakat di Masa Kini

Materi kajian ini juga menyoroti tantangan modern dalam pengelolaan zakat, seperti perbudakan modern, buruh migran, dan pentingnya pendidikan mustahik. Kepercayaan terhadap lembaga zakat, sertifikasi amil, dan peningkatan database menjadi solusi untuk distribusi zakat yang lebih adil dan transparan.

Kajian ini memberikan wawasan mendalam tentang keutamaan sedekah, pengelolaan dana masjid, serta pentingnya menjaga kehalalan harta. Semoga materi ini menginspirasi umat Islam untuk lebih memahami dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Tonton video kajian selengkapnya di sini: Shodaqoh | Kajian Fikih Kitab Ibadah Al-Ahkam

spacer

Pembebasan Baitul Maqdis: Refleksi dan Langkah Nyata untuk Generasi Muda

Prof. Dr. Abdullah Al-Fattah El-Awaisi | 

Baitul Maqdis, tanah suci yang menjadi saksi sejarah perjuangan umat Islam, kembali menjadi sorotan dunia. Dalam sebuah acara publik yang digelar di Masjid Kampus UGM, Prof. Dr. Abdullah Al-Fattah El-Awaisi, pakar hubungan internasional dan ahli sejarah Baitul Maqdis, membagikan wawasan mendalam tentang perjuangan pembebasan tanah suci tersebut. Acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi akademis, tetapi juga pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan untuk Baitul Maqdis adalah tanggung jawab bersama umat Islam.

Mengapa Baitul Maqdis Penting?

Prof. Abdullah memulai pembicaraannya dengan menegaskan bahwa Baitul Maqdis bukan sekadar isu politik atau teritorial. Ini adalah masalah akidah. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, Baitul Maqdis telah menjadi simbol persatuan dan perjuangan umat Islam. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri telah merancang strategi pembebasan Baitul Maqdis, yang akhirnya terealisasi pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Namun, sejarah mencatat bahwa Baitul Maqdis telah mengalami berbagai penjajahan, mulai dari Romawi, Persia, hingga pasukan Salib. Yang menarik, Prof. Abdullah menekankan bahwa umat Islam pada masa lalu tidak pernah menganggap penjajahan ini sebagai perang melawan agama tertentu, melainkan perang melawan penjajah asing. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita hari ini untuk tidak terjebak dalam narasi yang memecah belah.

Pelajaran dari Sejarah: Generasi Salahuddin Al-Ayyubi

Salah satu poin kunci yang dibahas oleh Prof. Abdullah adalah peran generasi Salahuddin Al-Ayyubi dalam membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman pasukan Salib. Butuh waktu 88 tahun bagi umat Islam untuk menyatukan kekuatan dan akhirnya berhasil membebaskan tanah suci tersebut. Ini menunjukkan bahwa perjuangan membutuhkan kesabaran, persiapan matang, dan kerja sama dari berbagai disiplin ilmu.

Prof. Abdullah menegaskan bahwa kita, sebagai generasi muda, harus belajar dari sejarah. "Kita tidak bisa hanya berteriak-teriak tentang Palestina tanpa memahami akar masalahnya," ujarnya. Pendidikan adalah kunci utama. Kita harus mempelajari sejarah, politik, dan strategi internasional untuk bisa berkontribusi dalam perjuangan ini.

Tantangan Umat Islam Saat Ini

Salah satu tantangan terbesar umat Islam saat ini adalah "penjajahan pola pikir". Prof. Abdullah menyebutkan bahwa banyak dari kita yang terjebak dalam mindset kolonial. Kita berpikir seperti orang Barat, padahal kita adalah Muslim. Ini menghambat kita untuk berpikir kreatif dan strategis dalam menyelesaikan masalah umat, termasuk isu Baitul Maqdis.

Beliau juga menyoroti betapa miripnya situasi saat ini dengan masa lalu. Genosida yang terjadi di Gaza hari ini mengingatkan kita pada pembantaian 70.000 Muslim oleh pasukan Salib saat mereka menduduki Baitul Maqdis. Namun, yang menyedihkan adalah, meskipun kita memiliki akses informasi yang lebih luas, kita masih belum mampu bertindak efektif untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Prof. Abdullah memberikan beberapa langkah konkret yang bisa kita ambil:

1. Membaca dan Mempelajari: Mulailah dengan membaca buku-buku tentang Baitul Maqdis dan Palestina. Pengetahuan adalah senjata utama kita.

2. Membangun Budaya Pembebasan: Jadikan isu pembebasan Baitul Maqdis sebagai bagian dari budaya dan diskusi sehari-hari, baik di kampus maupun di masyarakat.

3. Mendidik Diri dan Orang Lain: Pendidikan adalah kunci perubahan. Kita harus menjadi ahli di bidang kita masing-masing dan menggunakan keahlian itu untuk berkontribusi pada perjuangan umat.

Harapan untuk Generasi Muda

Acara ini ditutup dengan pesan penuh harap dari Prof. Abdullah. Beliau mengingatkan bahwa Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar, memiliki potensi besar untuk menjadi harapan bagi Palestina. Namun, ini hanya bisa terjadi jika generasi muda Indonesia memanfaatkan kesempatan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

"Knowledge drives change, liberation, and civilization" tegasnya. Pengetahuan akan membawa perubahan, pembebasan, dan peradaban. Mari kita mulai dari diri sendiri, dengan membaca, berpikir, dan bertindak. Baitul Maqdis menunggu kontribusi kita.

Yuk, mulai dari sekarang! Ambil buku tentang Baitul Maqdis, ikuti diskusi, dan sebarkan kesadaran ini kepada teman-teman sekitar. Bersama, kita bisa menjadi generasi yang membawa perubahan.

Tonton video kajian selengkapnya di sini: Pembebasan Baitul Maqdis

Foto dan editor: Deski Jayantoro

spacer

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana: Wawasan Islami untuk Generasi Sehat

Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech | 

Kesehatan reproduksi bukan hanya tentang bagaimana tubuh kita bekerja, tetapi juga melibatkan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Dalam Kajian Buka Puasa berjudul "Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana" yang disampaikan oleh Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech, di Masjid Kampus UGM, kita diajak memahami betapa pentingnya perencanaan kehamilan, terutama dari perspektif Islam yang mempertimbangkan kesehatan, spiritualitas, dan etika.

Apa Itu Kesehatan Reproduksi?

Secara umum, kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial dalam kaitannya dengan sistem reproduksi. Ini melibatkan kemampuan untuk:

  1. Memilih untuk memiliki anak atau tidak.
  2. Menentukan jumlah anak dan jarak antar kelahiran.
  3. Memilih metode kontrasepsi tanpa paksaan.

Proses reproduksi manusia juga dirancang untuk mempertahankan keturunan dan mewariskan materi genetik ke generasi berikutnya. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Kompleksitas Reproduksi Pria dan Wanita

Dr. Prima menyoroti perbedaan penting antara sistem reproduksi pria dan wanita. Reproduksi wanita lebih kompleks karena siklus hormonal yang memengaruhi fertilitas dan potensi masalah kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman akan tubuh masing-masing menjadi kunci untuk perencanaan keluarga yang sehat.

Tujuan Pernikahan dalam Islam

Dalam Islam, pernikahan memiliki tujuan mulia, termasuk menciptakan hubungan yang halal dan terencana. Hal ini mencakup perencanaan untuk memiliki anak agar:

  1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
  2. Mengatur jarak kelahiran.
  3. Menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Perencanaan Kehidupan Berkeluarga

Perencanaan keluarga dimulai sebelum menikah. Hal ini mencakup diskusi tentang:

  • Pendidikan.
  • Karier.
  • Kesehatan reproduksi.

Komunikasi yang terbuka antara pasangan menjadi landasan penting untuk menghadapi tantangan, termasuk masalah kesehatan reproduksi yang mungkin muncul.

Program Keluarga Berencana (KB)

KB adalah program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Perencanaan ini mencakup:

  • Mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak.
  • Meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pembicara juga menyoroti risiko "4T" dalam kehamilan:

  1. Terlalu muda.
  2. Terlalu tua.
  3. Terlalu dekat jarak kehamilan.
  4. Terlalu banyak anak.

Risiko ini dapat meningkatkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan, serta mengancam kesehatan ibu dan bayi.

Memilih Kontrasepsi yang Tepat

Video ini menjelaskan berbagai jenis kontrasepsi, seperti hormonal, penghalang, IUD, permanen, metode alami, dan darurat. Berikut tips memilih kontrasepsi:

  1. Kenali kebutuhan.
  2. Pilih yang nyaman dan praktis.
  3. Pertimbangkan kondisi kesehatan.
  4. Pahami efek samping.
  5. Konsultasikan dengan ahli.
  6. Libatkan pasangan dalam keputusan.

Menjawab Berbagai Pertanyaan

Dalam sesi tanya jawab, Dr. Prima menjawab pertanyaan seperti:

  • Masalah kesuburan di usia 30 tahun.
  • Pentingnya gizi untuk reproduksi.
  • Efek konsumsi nanas.
  • Menunda kehamilan selama studi.
Penanganan untuk wanita dengan kanker atau gangguan hormon.

Perencanaan kehamilan adalah hak asasi setiap pasangan. Dengan komunikasi yang baik dan pengetahuan yang cukup, pasangan dapat membuat keputusan terbaik untuk kesehatan reproduksi mereka. Dalam Islam, perencanaan ini adalah bagian dari tanggung jawab keluarga yang bertujuan menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Mari kita jadikan perencanaan keluarga sebagai langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik. Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar dan jangan lupa untuk terus memperbarui pengetahuan Anda tentang kesehatan reproduksi!

Tonton video kajian selengkapnya di sini: Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

Foto dan editor: Deski Jayantoro


spacer

Mengupas Hukum Pembagian Harta Gono Gini & Warisan dalam Islam

Dr. Destri Budi Nugraheni, S.H., M.S.I. | 

Keluarga adalah pondasi masyarakat yang harmonis, dan memahami hukum keluarga merupakan langkah penting untuk menjaga keharmonisan tersebut. Dalam rangka memberikan edukasi mendalam tentang hukum keluarga, Sakinah Academy Masjid Kampus UGM mengadakan kajian bertema "Pembagian Harta Gono Gini & Waris". Acara ini dipandu oleh Dr. Destri Budi Nugraheni, S.H., M.S.I., dosen Fakultas Hukum UGM yang berpengalaman, dan berlangsung bersamaan dengan kegiatan buka puasa Senin-Kamis yang didukung oleh RUMAH ZIS UGM.

Menjawab Tantangan Hukum Keluarga

Kajian ini menyajikan pemahaman menyeluruh tentang hukum Islam terkait pembagian harta gono gini dan warisan. Mulai dari konsekuensi hukum pernikahan, pengelolaan harta bersama, hingga hak ahli waris sesuai syariat Islam dan hukum Indonesia, semuanya dibahas dengan landasan Al-Qur’an dan Hadis. Materi ini menjadi bekal penting untuk menghindari sengketa keluarga yang kerap muncul akibat kurangnya pemahaman.

Membedah Konsekuensi Hukum Pernikahan

Salah satu sorotan utama adalah dampak hukum dari status pernikahan, seperti:

  • Kemungkinan Perceraian: Bagaimana hak dan kewajiban pasangan diatur pasca perceraian.
  • Harta Bersama: Segala aset yang diperoleh selama pernikahan dianggap milik bersama.
  • Status Anak: Dalam kasus pernikahan siri atau poligami, status anak sering kali menjadi isu hukum yang krusial.

Menjaga Kejelasan Status Harta

Dr. Destri menguraikan tentang pentingnya membedakan harta pribadi, seperti warisan atau hadiah sebelum menikah, yang tetap menjadi milik individu. Kejelasan ini dapat menghindarkan konflik di kemudian hari.

Memahami Pembagian Harta dan Hak Waris

Peserta diajak mendalami tata cara pembagian harta saat perceraian atau kematian. Pembahasan mencakup skenario rumit, seperti pernikahan kedua dan hak waris anak dari pernikahan sebelumnya, yang dijelaskan dengan contoh konkret.

Utang: Prioritas Sebelum Pembagian Waris

Kajian ini menyoroti penyelesaian utang—baik utang pribadi maupun bersama—sebelum pembagian warisan. Proses ini memastikan setiap ahli waris menerima haknya secara adil.

Musyawarah: Kunci Keharmonisan Keluarga

Islam menekankan pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan sengketa waris. Etika keluarga yang baik menjadi fondasi utama untuk menjaga hubungan baik meski di tengah perbedaan pandangan.

Membangun Keluarga yang Harmonis

Kajian ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, memungkinkan peserta untuk mendiskusikan permasalahan hukum keluarga yang sering terjadi. Materi yang disampaikan menjadi panduan praktis untuk mengelola harta dan warisan secara Islami, demi menciptakan keluarga yang lebih damai dan harmonis.

Jangan Lewatkan Kajian Bermanfaat Lainnya!

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Sakinah Academy Masjid Kampus UGM dalam membangun keluarga Indonesia yang memahami hukum Islami dan relevansi hukum nasional. Simak kajian lengkapnya melalui video berikut: Pembagian Harta Gono Gini & Waris.

💡 Tetap ikuti kajian inspiratif lainnya untuk menambah ilmu yang membawa keberkahan!

📸 Foto & Editor: Deski Jayantoro

spacer

Refleksi Kepemudaan: Membangun Indonesia dari Pinggiran


Indonesia, dengan kekayaan demografinya, menyimpan potensi besar sekaligus tantangan yang tak kalah besar. Urbanisasi, ketimpangan pembangunan, hingga pengangguran menjadi isu nyata yang membutuhkan perhatian. Dalam kajian bertema “Pembangunan dari Pinggiran: Sebuah Refleksi Kepemudaan”, Habib Ir. Nabil Almusawa mengajak kita merenungkan peran pemuda dan nilai-nilai Islam sebagai solusi strategis untuk mengatasi tantangan tersebut.

Acara yang digelar oleh Jama'ah Shalahuddin, Masjid Kampus UGM, dan RUMAH ZIS UGM ini menyuguhkan perspektif menarik tentang bagaimana semangat kepemudaan dan ajaran Islam dapat menjadi pilar perubahan, khususnya bagi daerah-daerah pinggiran yang sering terabaikan.

Islam dan Tantangan Demografi

Habib Nabil membuka pembahasannya dengan data yang menunjukkan betapa padatnya konsentrasi penduduk di kota-kota besar. Fenomena urbanisasi ini memunculkan berbagai persoalan, mulai dari tekanan sosial hingga ketimpangan pembangunan.

Menurutnya, solusi utama adalah pembangunan daerah yang holistik. Pendekatan ini akan mengurangi beban kota dan memberikan kesempatan bagi daerah untuk berkembang. Dalam Islam, pembangunan ini berakar pada nilai produktivitas. Rasulullah SAW adalah teladan dalam bekerja keras dengan profesionalisme dan dedikasi, sebuah prinsip yang sangat relevan untuk mengatasi rendahnya kualitas SDM di Indonesia, termasuk persoalan stunting dan rendahnya akses pendidikan.

Manajemen Waktu: Rahasia Produktivitas

Habib Nabil menyoroti pentingnya manajemen waktu, dengan mengambil inspirasi dari kehidupan ulama terdahulu. Mereka mampu mengelola waktu untuk belajar, bekerja, dan beribadah dengan luar biasa.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus meneladani semangat ini. Disiplin, kerja keras, dan istiqomah adalah kunci kesuksesan. Selain itu, profesionalisme dalam setiap aspek pekerjaan tidak hanya mendatangkan keberkahan dunia, tetapi juga menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Berislam dengan Keseimbangan

Habib Nabil juga mengingatkan pentingnya prinsip wasatiyyah (keseimbangan). Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perbedaan pendapat (ikhtilaf) harus dilihat sebagai kekayaan intelektual, bukan sebagai sumber perpecahan. Prinsip ini sangat relevan untuk memupuk persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Dorongan untuk Pemuda

Sebagai generasi penerus, pemuda memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa. Habib Nabil memberikan motivasi agar para pemuda terus berusaha dan berkontribusi. Dengan berbagi kisah inspiratif, ia menegaskan bahwa kesuksesan diraih melalui ketetapan hati, usaha yang maksimal, dan doa yang tulus.

Bergerak Bersama untuk Indonesia

Acara ini ditutup dengan harapan besar agar pemuda Indonesia menjadi agen perubahan, khususnya dalam membangun daerah pinggiran yang selama ini sering terabaikan. Semangat Sumpah Pemuda menjadi dasar untuk membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan merata.

Jika Anda melewatkan acara ini, rekaman kajiannya dapat disaksikan melalui kanal YouTube Jama'ah Shalahuddin.

Mari bersama-sama mengambil peran, karena pembangunan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Saatnya bergerak untuk Indonesia yang lebih baik!

Foto dan editor: Deski Jayantoro
spacer